Contact Us

Powered by 123ContactForm | Report abuse

1 Response to "Contact Us"

  1. itu hanya cerita fiksi dan jauh dari kebenaran.
    yang sebenarnya menurut sejarah yang telah ditulis oleh sejarawan bahwa kramat kubah itu adalah tempat persembunyian panglima perang kerajaan Nagur sekitar tahun 1200 Sm terjadi peperangan dimana tentara kerajaan Nagur yang berpusat di Perdagangan diserang oleh bala tentara tiongkok yang dikenal tentara chola, diserang karena kerajaan Nagur melarang tentara chola masuk ke pelabuhan perdagangan. Pada saat perang terjadi kerajaan Nagur kalah dan banyak mati bergelimpangan tentara dan rakyat, tinggal panglima perang yang masih hidup melarikan diri dan bersembunyi di Kramat Kubah, waktu itu ada pohon besar. sewaktu dikejar tentara chola ke Kramat Kubah Panglima perang Kerajaan Nagur Datuk Bohom Damanik dilihat tentara chola menjelma menjadi beruk (monyet), sehingga panglima perang selamat dari serangan tentara Chola, maka di pohon besar itulah Datuk Bohom Damanik mempertahankan hidup bersembunyi didalam Gua dibawah pohon dan ada mengalir air bersih.
    Sementara setelah perang terjadi musibah merajalela penyakit sampar karena mayat tidak dikuburkan, maka banyak rakyat yang ditawan tentara chola mati dan ada selamat karena berobat ke danau laut tawar (danau toba sekarang).
    Setelah beberapa lama, situasi sudah mulai aman dan tentara chola kalau bertempur dengan tentara sepanyol dan potugis yang datang mencari rempah rempah ke Perdagangan sampai ke Barus dekat Kota Sibolga. Datuk Bohom memulai hidupnya di pulau pandan dan kemudian pada tahun 1800 mendirikan kerajaan Siantar.
    Kerajaan Siantar ini didiami oleh semua keturunan Datuk Bohom Damanik muli dari Perdagangan, Pamatang Bandar, Siantar, Sidamanik/Sipolha, Gunung Siimbou bolon, Saribujawa/Nagoridolog, Pagurawan. Dulu wilayah ini disebut Nagori Sumatera Timur yang wilayahnya mulai dari Kabupaten Labuhan Batu, Kab, Asahan, Tanjung Balai, Kab. Batubara, Serdang Bedagei, Deli Serdang, parurawan. Keturunan Nagur yang berada di sepanjang pesisir kebanyakan tidak dipake Marganya, sedangkan yang pergi ke Siantar tetap pake marga Damanik.

    ReplyDelete

Cerita Lainnya